Rabu, 04 Maret 2015

Dengan baju Ok mu

Dengan baju OK mu, kau merelakan diri dan memantapkan segala yg akan terjadi di depan mu nanti. Di meja operasi inilah, kau harus dituntut mengendalikan skill mu. Kau sudah tidak mempedulikan keadaan di luar IBS (Instalasi Bedah Sentral).  Yang tanpa kau sadari, ada seseorang yg selalu menantimu. Bukan menanti tepat di depan pintu ruangan mu, tapi pintu yang berbeda lokasi dengan mu.
Orang itu tak ada lelah menanti mu, meski harus menantimu sampai waktu terus berjalan. Orang itu sama, harus dituntut skill nya untuk bisa follow up sang pasien.
Apa dunia ini berbeda meski 1 profesi?
Apa sebegitu berbeda hingga tak ada sapa di antara kita?
Apa sebegitu berbeda hingga kita tak ada lagi pertemuan?
Aku sadar, profesimu lebih menuntut kau untuk lebih peduli pada pasien yang lebih urgent.
Ini bukan soal penantian saja, tapi demi masa yang akan datang.
Meski di pintu sana, aku tak yakin kau bagaimana.
Yang pasti, aku selalu menanti mu datang. Menanti mu dgn harapan. Menanti mu lagi dan lagi sampai lelah menghampiri, ku berkomitmen akan trs menanti mu.
Biar lah waktu menggelengkan kepala karna melihat tingkah bodoh ku yang tak bisa berhenti sampai detik ini.
Aku tak kecewa malah sebaliknya aku akan menjaga mu. Suatu saat nanti, aku akan membantu menyetrika baju Ok dan jasmu suatu hari nanti...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar