Minggu, 22 Maret 2015

untuk ibunda tersayang..

entah harus bagaimana ananda membuktikan kasih sayang padamu, ibu..
susah mengutarakan hal yang tersimpan dalam hati ini padamu, ibu...
mungkin hanya lewat ini ku ungkapkan rasa sayangku padamu..

masih trasa genggaman tangamu yg hangat, namun sekarang berbeda..terasa agak panas..apa kau demam, ibu?
kau begitu kuat, sehingga tidak bisa menampakkan sakit yang ada..

Namun, ananda sangat menyesal karena belum bisa menjadi putri yang terbaik bagi ibunda,,
ananda belum bisa menjadi putri yang santun,,,
ananda belum bisa mengobati ibu secara langsung,,,dimana ilmu ananda yg ananda dapatkan sudah 3 tahun lebih ini??
ananda belum bisa di samping ibunda,,karena kesibukan yang harus ananda hadapi untuk mengobati orang lain,,,
ananda belum bisa menemani ibu check up,,, karena ananda harus menemani orang lain untuk mememahami mereka.
ananda belum bisa mendengarkan ibu menceritakan apa yang ibu rasakan,,karena ananda harus mendengarkan keluhan orang lain...

Tuhan...Beri aku kesempatan waktu lagi...1 hari penuh sudah cukup untukku memperbaiki semuanya,,,
1 hari bisa bersama ibunda...melayani beliau...memanjakan beliau...memberikan hidangan sesuai cakupan dan kebutuhan gizi beliau...memberikan obat beliau...menemani check up untuk beliau,,,menyeduhkan teh hangat pada beliau,,,menyisiri tiap helai rambutnya...memberi pijatan lembut pada badan dan otot yang sudah terkuras banyak energi beliau,,,akan ku perbaiki semuanya...

Aku ingin menjadi putri satu-satunya yang terbaik utk beliau...

Aku ingin memberikan kebanggan beliau,..tidak hanya pencapaian menjadi dokter muda..tapi juga bisa menjadi dokter pribadi kebanggaan ibunda...

Allahumaghfirli walli wallidayya warhamhuma kamma rabbayani saghira,,

Selalu sehat dan semangat ibunda...

Ananda menyayangimu..

(Surakarta, 22 Maret 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar