Dokter juga Manusia Biasa. Kadang bisa jatuh sakit sewaktu-waktu. Karena daya tahan tubuh tiap orang berbeda-beda. Dokter juga butuh "Teman Sejawat" untuk memeriksa dan mengobatinya. Karena kembali lagi, Dokter juga Manusia. Allah pasti akan menguji hambaNya dengan kebaikan keburukan, salah satunya adalah sakit.
"Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)" (QS. Al Anbiya (21): 35)
Lalu bagaimana dengan aktivitas atau praktek dokter saat sedang sakit?
Misalkan, untuk dokter muda yang sedang menjalani program kepaniteraan klinik di RS pendidikan atau afiliansi, diberikan keringanan izin 3 hari jika sakit dengan syarat ada surat keterangan sakit dari dokter (tetapi berbeda-beda tiap instansi atau FK tergantung kebijakan masing-masing). Lalu, bagaimana kah dengan tugas jaga atau piket nya? Nah, memang tak semudah membalikkan tangan, kadang kita dihadapkan dilema besar saat memilih izin, atau tetap berangkat dan meminta keringanan jaga atau sekalian cuti?
Memang sebenarnya bisa kita bertukar jaga dengan teman sekelompok koas, lalu setelah sembuh baru kita tukarkan hari jaga teman sendiri. Kadang ada peraturan untuk menambah hari sejumlah izin sakit tersebut tergantung kebijakan RS pendidikan atau afiliansi itu. Setahu saya juga, untuk program pendidikan dokter spesialis (PPDS) susah untuk mengajukan izin meski sudah acc surat keterangan izin dokter?
Ya, kami dituntut untuk terus bergerak dan mengikuti aktivitas pembelajaran di kepaniteraan, meski ada keringanan yang membuat dilema tadi.
Maka dari itu, Kesehatan itu sangat berharga. Mari kita menjaga kesehatan masing-masing dari kita. Dan semoga kita selalu dalam nikmat sehat yang dianugerahkan oleh Allah SWT.
Semangat ya calon dokter yg strong!!hehee
BalasHapusthank you dokter Meira...Tunggu ya..aq nyusul jejakmu...^_^
Hapus