Jumat, 10 Februari 2012

CerpenKu: Percayalah Mimpi


Percayalah  Mimpi






“Mungkin suatu saat nanti,aku akan menemuinya lagi dan kami akan menjalin hidup bersama-sama”.
Aku terbangun dari tidur panjangku. Ku lihat waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi, segera aku beranjak membenahi tempat tidurku dan mengambil air wudhu. Setelah itu aku menjalankan shalat tahajud sebanyak. “Na,ayo segera ke ruang makan, kita shahur bareng,” ujar Ibuku. Walau ibu telah memanggil, aku masih khusyuk dengan shalatku dan berdoa memohon ampunan serta bermuhasabah kepadaNYa. “Sini dik, Ibu udah nyiapin makanan kesukaanmu terong balado”. “Hmm,yummie..makasih Ibuku sayang”, sambil aku cium pipi Ibuku. “Bu, saya tadi kok mimpi yang aneh ya, tiba-tiba ayah ketimpa durian runtuh, dan di dalamnya ibu tahu gak? Ada perhiasan, emas dan uang di dalamnya..Saya jadi teringat akan perkataan teman kerja saya kalau mimpi habis shalat tahajud bisa jadi kenyataan”, kata Ayah. “Ah, Ayah nih ngaco...Jangan mengada-ada”. Ugh! Tiba-tiba saja aku tersedak di tengah-tengah makanku. “Ada apa,dik?Jangan batin sesuatu kalau lagi makan”, kata Ibu. “Hehe,gak apa-apa Ibu, mungkin saya yang terlalu cepat makan tadi”. Sebenarnya aku teringat akan mimpiku tadi malam itu dimana aku bertemu seseorang yang belum pernah aku temui sebelumnya.
Di Mimpi itu....
“Narez dari divisi Infokom ditunjuk untuk mengikuti survey tempat dan penelitian di Desa Parean”, ujar Ketua BEM.”Hlooh,kok saya kak? Saya ‘khan Cuma bagian TI kenapa saya yang ditunjuk ikut penelitian?”, sela diriku. “Ya,karena yang lain gak bisa dan ada acara penting lain, maka kamu yang ditunjuk, sudahlah kami semua percaya akan kemampuanmu”. “Hmm, baiklah..Insya Allah, saya akan menjalankan amanah kakak-kakak dan teman-teman dengan baik”.
Sesampainya di tempat yang dituju, saya takjub betapa pelosoknya desa itu. Mana disini jalan aspalnya belum merata. Disana saya disambut Ketua RT, bapak Sucipto. Saat saya masuk ke Posko, saya meliahat 2 cowok sedang berbincang. Mereka adalah kak Indra dan kak Alfian. Saya meminta izin untuk masuk dan dipersilahkan untuk duduk dengan mereka. Saya juga disambut dengan 2 cewek,yaitu kak Silvi dan kak Fitri. Walau kami baru kenal tapi mereka cepat kenal akrab dengan saya. Kak Indra, orang yang sangat kalem tapi cerdas dan berwibawa serta parasnya seperti wajah vokali salah satu grup band yang saya kagumi. Kak Alfian, orang yang riang tapi serius kadang ceroboh. Kak Fitri, orang yang susah senyum tapi baik juga. Kak Silvi, murah senyum dan loyal dengan teman-teman. Ya saya disini selama 1 minggu bersama mereka, banyak kegiatan yang kami kerjakan, ada penelitian tentang Desa Binaan, Bakti Sosial, Penyuluhan, Pengobatan gratis, dan Hiburan. Ya sangat menyenangkan disini, kami saling bahu-membahu dalam mengerjakan tugas. Hingga pada suatu saat, saya dapat kabar buruk sehingga membuat saya sangat sedih dan tidak bersemangat serta bisa membuat kerja saya terganggu. Pernah, saat saya melakukan pemeriksaan vital sign, saya salah dalam membaca raksa spygnomanometer. “Ada apa,dik Narez? Kok gak biasanya gak
semangat begini..Ada masalah? Cerita ma kakak,ya?”, ujar kak Indra. “Oh,gak apa-apa,kak..Mari kak kita lanjutkan pemeriksaanya”, kataku sambil menyembunyikan kesedihanku.Entah kenapa, kak Indra jadi sangat perhatian kepada saya. Ada yang salah dengan saya? Pada hari terakhir, kami mengadakan acara hiburan pentas rakyat bagi masyarakat desa Parean. Mereka sangat senang terbukti dengan senyum ceria mereka. Namun berbalik dengan diriku, setelah acara selesai, saya ke danau sebentar untuk malihat pemandangan indah di desa Parean. Terlihat 2 ekor angsa berenang di danau itu. Aku duduk di kursi bambu di tepi danau sore itu. Sambil melihat matahari terbenam, tiba-tiba saja air mataku jatuh, aku tak kuasa menahan semua ini. Aku terisak-isak di tepi danau itu sampai tak sadar bahwa ada hujan gerimis yang turun. Saat aku tersadar, aku telah diteduhi dgn payung yang dibawa seseorang. Ya,dia kak Indra. “Dik Narez, jangan begitu..Kakak tahu apa yang sedang kau rasakan sekarang..Kamu kesepian khan?”. “Hmm,maksud kakak?”, sambil terkejut aku gak menyangka di sudah duduk di sampingku. “Kakak selama ini peduli dengan dik Narez, sejak awal kita bertemu, entah kenapa aku merasa ingin selalu ada untuk dik Narez, apapun keadaany, ya seperti yang dirasakan dik Narez sekarang. Dik,bolehkah kak Indra jadi kakak dan juga pendamping dik Narez?”. Aku sangat terkejut mendengar itu. Jantungku berdegup sangat kencang. Tapi sungguh, sebenarnya aku juga menyimpan rasa dengan kak Indra. “Iya,kak..Boleh..saya juga suka dengan kakak”. “Makasih ya,dik Narez. Semoga kakak bisa jadi kakak dan pendamping dik Narez”. Lalu muncul sinar senyumku di tengah-tengah gerimis sore itu. Jepret!“Ihiirr,cwitt.cwitt..”, ternyata kak Alfian yang jahil telah memotret kami berdua. Disana juga ada kak Silvi dan kak Fitri. Aku takjub, langsung aku kejar dia untuk mengambil foto itu. Kak Silvi tertawa terpingkal-pingkal melihat aksi aku dan kak Alfian, lalu kak Fitri menghampiri kak Indra. “Kamu beneran suka ma dia,ndra?”, ujar kak Fitri dengan cetus. “Ya, Mungkin suatu saat nanti,aku akan menemuinya lagi dan kami akan menjalin hidup bersama-sama”, ujar kak Indra. Setelah kata-kata terakhir kak Indra itu saya terbangun dari mimpi panjangku itu.


1 tahun setelah mimpi itu..
Alhamdulillah, aku diterima di Universitas yang aku idam-idamkan selama ini. Ya, di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah. Alhamdulillah disana, aku sangat senang dan menikmati kuliahku. Jujur, masa-masa kuliah ini aku bisa menunjukkan bakat dan minatku. Aku bisa aktif di kampus, baik jadi sekretaris kelas, staff BEM, ikut club basket dan tapak suci. Ya awalnya sih susah ngejalaninnya, hampir saja aku menyerah begitu saja, tapi aku sadar aku gak boleh begitu, aku anak pertama, aku akan jadi contoh adikku dan jadi penerus orang tuaku, maka aku harus semangat.
Karena saya merupakan mahasiswa yang aktif, saya dipercaya untuk diikutkan dalam setiap event di kampus untuk menjadi panitia. Pernah saya dipercaya jadi sie pubdekdok dalam acara rapat besar anak-anak FK se-Indonesia. Disitu, saya berkenalan dengan teman-teman dari berbagai universitas, ada yang dari Unlam,Unram,dll. Lha saat saya menjadi panitia, saya mendokumentasikan acara tersebut dan bertemu dengan seseorang yang sepertinya tidak asing lagi ku lihat. *Clink! Orang itu seperti dalam mimpiku setahun yang lalu dan keadaanya persis banget. Apa aku telah mengalami De Ja Vu?
Kami berkenalan satu sama lain, ya aku sangat grogi dan takjub ketika dia mengenal namaku. Setelah itu, kami dari panitia yang mana juga sebagai tuan rumah acara itu memperkenalkan diri di podium. Entah mengapa, tatapannya seperti waktu itu. Please, jangan bikin aku GeEr ya, jangan bilang kalau mimpi itu bakalan jadi kenyataan. Jantungku berdegup dengan kencang. Ketika itu, dia juga mengisi acara kami. Entah kenapa saya juga kagum dengan beliau.
Karena saya juga sangat gila dengan basket, saya menonton pertandingan basket se-fakultas di Indonesia dengan sahabat saya di GOR kota kami. Eh ternyata, kakak itu juga maen disana. Aku sangat senang sekali dan mendukung dia dari atas tribun. Setelah selesai pertandingan, saya ingin meminta foto berdua dengan dia, tapi kami harus menantinya dulu karena dia harus berkumpul dengan rekan setimnya dulu. Sembari menunggu, aku dan sahabatku saling berfoto-foto ria. Kami juga bertemu dengan mbak-mbak yang ternyata 1 fakultas dengan dia. Kami lalu tanya-tanya tentang mbaknya itu, baik tentang basket kampusnya dan tentang dia. Mbaknya cerita, kalau kakaknya itu udah punya pacar dan dia sedang ditunggu pacarnya yang jauh-jauh dari kampus seberang untuk menonton dia. Hatiku lalu remuk mendengar itu, aku gak menyangka, orang kalem kayak kak Tyo udah punya pacar. Ya apa daya, lalu aku memutuskan untuk tidak foto berdua dengan kak Tyo tapi 1 tim basketnya. Hmm, lagi-lagi bertepuk sebelah tangan. 
Sepulang nonton basket, aku menangis tersedu-sedu di kamarku. Sambil mendengarkan lagu Indra Cilapop_Aku di sampingmu. Lalu Ibu mengetahui itu dan iba mendekatiku. “Kenapa,dik?Kenapa menangis?”. “Ibu,kakaknya udah punya pacar, kenapa saya selalu tidak diperbolehkan untuk mencintai seseorang??”, ujarku sambil memeluk erat Ibu. “Nak, dengarkan Ibu. Jangan terlalu mencintai seseorang, cintailah yang paling pertama kepada Allah, kedua kepada orang tuamu, ketiga kepada saudara-saudaramu, itu no.berapa..Toh,kalau jodoh adik gak bakalan kemana..Tetep husnudan ma Allah dan selalu berdoa kepadaNya agar diberikan jodoh yang baik..Udah,sekarang jangan nangis lagi,ambil air wudhu dan shalat ya?”.”Iya ibu,maafin adik ya,makasih ibu,you’re the best for me”.
Sejak saat itu, saya semakin dekat kepadaNya. Saya jadi lebih sering melakukan ibadah sunah,dan lain-lain. Saya sadar, kenapa kita broken heart, Cuma menggalau yang gak penting. Di tengah ku bermuhasabah, selalu aku berdoa agar diberikan jodoh yang baik untukku, yang mau jadi Imamku nanti, pendamping hidupku dan kakak yang selalu perhatian kepadaku.

4 tahun berlalu...
Kami sudah selesai kuliah profesi dan bekerja di salah satu rumah sakit yang terkemuka di kota kami. Ya aku gak sadar, selama ini ya aku bisa bertahan dengan kesendirian,hehe. “dr.Narez, kamu diminta menghadapa dr.Tyo di ruangannya?”,ujar perawat. Eh, kayaknya 
aku gak asing dengan nama itu, kayak pernah tahu. “Assalamu’alaikum,dokter...”. “Wa’alaikumusalam,marik dik silahkan duduk”. “Hmm, ada yang bisa saya bantu?”. “Ya, kamu namanya dik Narez ya?dari poli anak? Saya Tyo,masih ingatkah?Kita bertemu saat acara rapat besar dan basket 4 tahun yang lalu?”. “Oya,masih ingat kak, eh maksudnya dokter,hehe”. “gak usah panggil dokter, Tyo aja gak apa-apa, oya apa kabar dengan dirimu?”. “Hmm, baik kak, saat ini saya sedang magang di rumah sakit ini dan juga praktek di BP tempat saya. Bagaimana dengan kakak?”. Sejak saat itu, kami jadi sering mengobrol, saling share dengan kasus-kasus yang sedang melanda pada pasien,dan lain-lain.
Suatu hari dia mengajakku untuk bertemu di suatu cafe yang terkemuka di Kota kami. “Ya maksud saya mengundang kamu disini ada sesuatu yang ingin saya bicarakan selain tentang masalah kasus yang ada di Rumah Sakit”. “oyapz, ada apa kak?”. “Begini, sejak awal aku bertemu denganmu, mungkin gak hanya saat kita di Rumah sakit, 4 tahun yang lalu aku bertemu pertama dengan dirimu, aku sudah yakin pasti adik adalah jawaban dari penantianku selama ini”. “Hmm, apa maksud kakak?’. Tiba-tiba mati lampu di cafe itu,ada petikan gitar dan alunan melodi,dadaku bergetar sangat kencang.

 Bertahun meyakinkan ini padamu
Akulah sang kekasih itu
Terkadang bahagiamu bukan untukku
Hanya saja ku terpikat
Bermacam rasa ditawarkan untukmu
Ku pastikan tak sespecial aku
Ku tak ingin kau terkait dengan yang lain
Hanya saja ku terpikat
Ku nobatkan kau sebagai pilihan hidupku
Yang menyuapi di usia senjaku
Tak terbersit detikpun tuk ragukanmu
Mungkin ini saatnya, Pasti ini saatnya
Tuk mencari dari sebuah pertanyaan
Lagu itu berakhir dan lampu pun hidup kembali. Tersadar tanganku sudah digenggam kak Tyo.”Will you marry me?”, sembari membuka kotak berisikan cincin. Aku sangat takjub mendapat kejutan ini. “Hmm, I will, kak”, ujarku dengan senyum indahku. “Thank you so much,dik”, ujar kak Tyo sambil memakaikan cincin itu di jari manisku.Sejak saat itu, kami saling mengucap janji suci untu menngarungi kehidupan bahtera rumah tangga bersama.
Saat aku dan kak Tyo sedang libur kerja, kami istirahat di rumah dan aku mnyajikan makanan dan seduhan teh mengiringi kebersamaa kehangatan kami.”Mas, tau gak?Aku gak nyangka bisa bersama dengan mas Tyo,sebenarnya aku udah tau bahwa mas itu bakalan jadi pendamping adik”. “Emang kenapa,dik?Lha kok bisa?”. “Aku pernah bermimpi bertemu dengan mas dan akhirnya mimpi itu menjadi kenyataan yang indah, makasih ya,mas”. “Hehe,kamu nih..Makasih juga ya,dik..Makasih karena mau menerima mas sebagai imam mu”. “Sama-sama mas, dan saya makasih karena telah mempercayakan adik sebagai makmum,mas”. Lalu kami saling tersenyum untuk menghadapi hari baru bersama dan selamanya. So, Believed about your dream..Keep Husnudan to Allah..’n Keep spirit and smile!^^

^The End^


(Mohon doa nya teman2,agar cerpen saya ini bisa menang di audisi..hehe,walau msh bs dikatakan penulis pemula dan baru nyoba2...makasiihh...Suksess utk semuanya,Tetep Senyum dan Semangat ya!^^)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar