Percayalah Mimpi
“Mungkin
suatu saat nanti,aku akan menemuinya lagi dan kami akan menjalin hidup
bersama-sama”.
Aku terbangun dari tidur panjangku. Ku lihat waktu
sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi, segera aku beranjak membenahi tempat
tidurku dan mengambil air wudhu. Setelah itu aku menjalankan shalat tahajud
sebanyak. “Na,ayo segera ke ruang makan, kita shahur bareng,” ujar Ibuku. Walau
ibu telah memanggil, aku masih khusyuk dengan shalatku dan berdoa memohon
ampunan serta bermuhasabah kepadaNYa. “Sini dik, Ibu udah nyiapin makanan
kesukaanmu terong balado”. “Hmm,yummie..makasih Ibuku sayang”, sambil aku cium
pipi Ibuku. “Bu, saya tadi kok mimpi yang aneh ya, tiba-tiba ayah ketimpa
durian runtuh, dan di dalamnya ibu tahu gak? Ada perhiasan, emas dan uang di
dalamnya..Saya jadi teringat akan perkataan teman kerja saya kalau mimpi habis
shalat tahajud bisa jadi kenyataan”, kata Ayah. “Ah, Ayah nih ngaco...Jangan
mengada-ada”. Ugh! Tiba-tiba saja aku tersedak di tengah-tengah makanku. “Ada
apa,dik?Jangan batin sesuatu kalau lagi makan”, kata Ibu. “Hehe,gak apa-apa
Ibu, mungkin saya yang terlalu cepat makan tadi”. Sebenarnya aku teringat akan
mimpiku tadi malam itu dimana aku bertemu seseorang yang belum pernah aku temui
sebelumnya.
Di Mimpi itu....
“Narez dari divisi Infokom ditunjuk untuk mengikuti
survey tempat dan penelitian di Desa Parean”, ujar Ketua BEM.”Hlooh,kok saya
kak? Saya ‘khan Cuma bagian TI kenapa saya yang ditunjuk ikut penelitian?”,
sela diriku. “Ya,karena yang lain gak bisa dan ada acara penting lain, maka
kamu yang ditunjuk, sudahlah kami semua percaya akan kemampuanmu”. “Hmm,
baiklah..Insya Allah, saya akan menjalankan amanah kakak-kakak dan teman-teman
dengan baik”.
Sesampainya di tempat
yang dituju, saya takjub betapa pelosoknya desa itu. Mana disini jalan aspalnya
belum merata. Disana saya disambut Ketua RT, bapak Sucipto. Saat saya masuk ke
Posko, saya meliahat 2 cowok sedang berbincang. Mereka adalah kak Indra dan kak
Alfian. Saya meminta izin untuk masuk dan dipersilahkan untuk duduk dengan
mereka. Saya juga disambut dengan 2 cewek,yaitu kak Silvi dan kak Fitri. Walau
kami baru kenal tapi mereka cepat kenal akrab dengan saya. Kak Indra, orang
yang sangat kalem tapi cerdas dan berwibawa serta parasnya seperti wajah vokali
salah satu grup band yang saya kagumi. Kak Alfian, orang yang riang tapi serius
kadang ceroboh. Kak Fitri, orang yang susah senyum tapi baik juga. Kak Silvi,
murah senyum dan loyal dengan teman-teman. Ya saya disini selama 1 minggu
bersama mereka, banyak kegiatan yang kami kerjakan, ada penelitian tentang Desa
Binaan, Bakti Sosial, Penyuluhan, Pengobatan gratis, dan Hiburan. Ya sangat
menyenangkan disini, kami saling bahu-membahu dalam mengerjakan tugas. Hingga
pada suatu saat, saya dapat kabar buruk sehingga membuat saya sangat sedih dan
tidak bersemangat serta bisa membuat kerja saya terganggu. Pernah, saat saya
melakukan pemeriksaan vital sign, saya salah dalam membaca raksa
spygnomanometer. “Ada apa,dik Narez? Kok gak biasanya gak
semangat begini..Ada masalah? Cerita ma kakak,ya?”,
ujar kak Indra. “Oh,gak apa-apa,kak..Mari kak kita lanjutkan pemeriksaanya”,
kataku sambil menyembunyikan kesedihanku.Entah kenapa, kak Indra jadi sangat
perhatian kepada saya. Ada yang salah dengan saya? Pada hari terakhir, kami
mengadakan acara hiburan pentas rakyat bagi masyarakat desa Parean. Mereka
sangat senang terbukti dengan senyum ceria mereka. Namun berbalik dengan
diriku, setelah acara selesai, saya ke danau sebentar untuk malihat pemandangan
indah di desa Parean. Terlihat 2 ekor angsa berenang di danau itu. Aku duduk di
kursi bambu di tepi danau sore itu. Sambil melihat matahari terbenam, tiba-tiba
saja air mataku jatuh, aku tak kuasa menahan semua ini. Aku terisak-isak di
tepi danau itu sampai tak sadar bahwa ada hujan gerimis yang turun. Saat aku
tersadar, aku telah diteduhi dgn payung yang dibawa seseorang. Ya,dia kak
Indra. “Dik Narez, jangan begitu..Kakak tahu apa yang sedang kau rasakan
sekarang..Kamu kesepian khan?”. “Hmm,maksud kakak?”, sambil terkejut aku gak
menyangka di sudah duduk di sampingku. “Kakak selama ini peduli dengan dik
Narez, sejak awal kita bertemu, entah kenapa aku merasa ingin selalu ada untuk
dik Narez, apapun keadaany, ya seperti yang dirasakan dik Narez sekarang.
Dik,bolehkah kak Indra jadi kakak dan juga pendamping dik Narez?”. Aku sangat
terkejut mendengar itu. Jantungku berdegup sangat kencang. Tapi sungguh,
sebenarnya aku juga menyimpan rasa dengan kak Indra. “Iya,kak..Boleh..saya juga
suka dengan kakak”. “Makasih ya,dik Narez. Semoga kakak bisa jadi kakak dan
pendamping dik Narez”. Lalu muncul sinar senyumku di tengah-tengah gerimis sore
itu. Jepret!“Ihiirr,cwitt.cwitt..”, ternyata kak Alfian yang jahil telah
memotret kami berdua. Disana juga ada kak Silvi dan kak Fitri. Aku takjub,
langsung aku kejar dia untuk mengambil foto itu. Kak Silvi tertawa
terpingkal-pingkal melihat aksi aku dan kak Alfian, lalu kak Fitri menghampiri
kak Indra. “Kamu beneran suka ma dia,ndra?”, ujar kak Fitri dengan cetus. “Ya, Mungkin
suatu saat nanti,aku akan menemuinya lagi dan kami akan menjalin hidup
bersama-sama”, ujar kak Indra. Setelah kata-kata terakhir kak Indra itu saya
terbangun dari mimpi panjangku itu.
1 tahun setelah mimpi itu..
Alhamdulillah, aku diterima di Universitas
yang aku idam-idamkan selama ini. Ya, di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah. Alhamdulillah disana, aku sangat senang dan menikmati kuliahku.
Jujur, masa-masa kuliah ini aku bisa menunjukkan bakat dan minatku. Aku bisa
aktif di kampus, baik jadi sekretaris kelas, staff BEM, ikut club basket dan
tapak suci. Ya awalnya sih susah ngejalaninnya, hampir saja aku menyerah begitu
saja, tapi aku sadar aku gak boleh begitu, aku anak pertama, aku akan jadi
contoh adikku dan jadi penerus orang tuaku, maka aku harus semangat.
Karena saya merupakan mahasiswa yang aktif, saya
dipercaya untuk diikutkan dalam setiap event di kampus untuk menjadi panitia.
Pernah saya dipercaya jadi sie pubdekdok dalam acara rapat besar anak-anak FK
se-Indonesia. Disitu, saya berkenalan dengan teman-teman dari berbagai
universitas, ada yang dari Unlam,Unram,dll. Lha saat saya menjadi panitia, saya
mendokumentasikan acara tersebut dan bertemu dengan seseorang yang sepertinya
tidak asing lagi ku lihat. *Clink! Orang itu seperti dalam mimpiku setahun yang
lalu dan keadaanya persis banget. Apa aku telah mengalami De Ja Vu?
Kami berkenalan satu sama lain, ya aku sangat grogi
dan takjub ketika dia mengenal namaku. Setelah itu, kami dari panitia yang mana
juga sebagai tuan rumah acara itu memperkenalkan diri di podium. Entah mengapa,
tatapannya seperti waktu itu. Please, jangan bikin aku GeEr ya, jangan bilang
kalau mimpi itu bakalan jadi kenyataan. Jantungku berdegup dengan kencang.
Ketika itu, dia juga mengisi acara kami. Entah kenapa saya juga kagum dengan
beliau.
Karena saya juga sangat gila dengan basket, saya
menonton pertandingan basket se-fakultas di Indonesia dengan sahabat saya di
GOR kota kami. Eh ternyata, kakak itu juga maen disana. Aku sangat senang
sekali dan mendukung dia dari atas tribun. Setelah selesai pertandingan, saya
ingin meminta foto berdua dengan dia, tapi kami harus menantinya dulu karena
dia harus berkumpul dengan rekan setimnya dulu. Sembari menunggu, aku dan
sahabatku saling berfoto-foto ria. Kami juga bertemu dengan mbak-mbak yang
ternyata 1 fakultas dengan dia. Kami lalu tanya-tanya tentang mbaknya itu, baik
tentang basket kampusnya dan tentang dia. Mbaknya cerita, kalau kakaknya itu
udah punya pacar dan dia sedang ditunggu pacarnya yang jauh-jauh dari kampus
seberang untuk menonton dia. Hatiku lalu remuk mendengar itu, aku gak
menyangka, orang kalem kayak kak Tyo udah punya pacar. Ya apa daya, lalu aku
memutuskan untuk tidak foto berdua dengan kak Tyo tapi 1 tim basketnya. Hmm,
lagi-lagi bertepuk sebelah tangan.
Sepulang nonton basket, aku menangis tersedu-sedu di
kamarku. Sambil mendengarkan lagu Indra Cilapop_Aku di sampingmu. Lalu Ibu
mengetahui itu dan iba mendekatiku. “Kenapa,dik?Kenapa menangis?”.
“Ibu,kakaknya udah punya pacar, kenapa saya selalu tidak diperbolehkan untuk
mencintai seseorang??”, ujarku sambil memeluk erat Ibu. “Nak, dengarkan Ibu.
Jangan terlalu mencintai seseorang, cintailah yang paling pertama kepada Allah,
kedua kepada orang tuamu, ketiga kepada saudara-saudaramu, itu no.berapa..Toh,kalau
jodoh adik gak bakalan kemana..Tetep husnudan ma Allah dan selalu berdoa
kepadaNya agar diberikan jodoh yang baik..Udah,sekarang jangan nangis
lagi,ambil air wudhu dan shalat ya?”.”Iya ibu,maafin adik ya,makasih ibu,you’re
the best for me”.
Sejak saat itu, saya semakin dekat kepadaNya. Saya
jadi lebih sering melakukan ibadah sunah,dan lain-lain. Saya sadar, kenapa kita
broken heart, Cuma menggalau yang gak penting. Di tengah ku bermuhasabah,
selalu aku berdoa agar diberikan jodoh yang baik untukku, yang mau jadi Imamku
nanti, pendamping hidupku dan kakak yang selalu perhatian kepadaku.
4 tahun berlalu...
Kami sudah selesai
kuliah profesi dan bekerja di salah satu rumah sakit yang terkemuka di kota
kami. Ya aku gak sadar, selama ini ya aku bisa bertahan dengan
kesendirian,hehe. “dr.Narez, kamu diminta menghadapa dr.Tyo di
ruangannya?”,ujar perawat. Eh, kayaknya
aku gak asing dengan nama itu, kayak pernah tahu.
“Assalamu’alaikum,dokter...”. “Wa’alaikumusalam,marik dik silahkan duduk”.
“Hmm, ada yang bisa saya bantu?”. “Ya, kamu namanya dik Narez ya?dari poli
anak? Saya Tyo,masih ingatkah?Kita bertemu saat acara rapat besar dan basket 4
tahun yang lalu?”. “Oya,masih ingat kak, eh maksudnya dokter,hehe”. “gak usah
panggil dokter, Tyo aja gak apa-apa, oya apa kabar dengan dirimu?”. “Hmm, baik
kak, saat ini saya sedang magang di rumah sakit ini dan juga praktek di BP
tempat saya. Bagaimana dengan kakak?”. Sejak saat itu, kami jadi sering
mengobrol, saling share dengan kasus-kasus yang sedang melanda pada pasien,dan
lain-lain.
Suatu hari dia mengajakku untuk bertemu di suatu
cafe yang terkemuka di Kota kami. “Ya maksud saya mengundang kamu disini ada
sesuatu yang ingin saya bicarakan selain tentang masalah kasus yang ada di
Rumah Sakit”. “oyapz, ada apa kak?”. “Begini, sejak awal aku bertemu denganmu,
mungkin gak hanya saat kita di Rumah sakit, 4 tahun yang lalu aku bertemu pertama
dengan dirimu, aku sudah yakin pasti adik adalah jawaban dari penantianku
selama ini”. “Hmm, apa maksud kakak?’. Tiba-tiba mati lampu di cafe itu,ada
petikan gitar dan alunan melodi,dadaku bergetar sangat kencang.
Bertahun meyakinkan ini padamu
Akulah
sang kekasih itu
Terkadang
bahagiamu bukan untukku
Hanya
saja ku terpikat
Bermacam
rasa ditawarkan untukmu
Ku
pastikan tak sespecial aku
Ku
tak ingin kau terkait dengan yang lain
Hanya
saja ku terpikat
Ku
nobatkan kau sebagai pilihan hidupku
Yang
menyuapi di usia senjaku
Tak
terbersit detikpun tuk ragukanmu
Mungkin
ini saatnya, Pasti ini saatnya
Tuk
mencari dari sebuah pertanyaan
Lagu itu berakhir dan
lampu pun hidup kembali. Tersadar tanganku sudah digenggam kak Tyo.”Will you
marry me?”, sembari membuka kotak berisikan cincin. Aku sangat takjub mendapat
kejutan ini. “Hmm, I will, kak”, ujarku dengan senyum indahku. “Thank you so
much,dik”, ujar kak Tyo sambil memakaikan cincin itu di jari manisku.Sejak saat
itu, kami saling mengucap janji suci untu menngarungi kehidupan bahtera rumah
tangga bersama.
Saat aku dan kak Tyo
sedang libur kerja, kami istirahat di rumah dan aku mnyajikan makanan dan
seduhan teh mengiringi kebersamaa kehangatan kami.”Mas, tau gak?Aku gak nyangka
bisa bersama dengan mas Tyo,sebenarnya aku udah tau bahwa mas itu bakalan jadi
pendamping adik”. “Emang kenapa,dik?Lha kok bisa?”. “Aku pernah bermimpi
bertemu dengan mas dan akhirnya mimpi itu menjadi kenyataan yang indah, makasih
ya,mas”. “Hehe,kamu nih..Makasih juga ya,dik..Makasih karena mau menerima mas
sebagai imam mu”. “Sama-sama mas, dan saya makasih karena telah mempercayakan
adik sebagai makmum,mas”. Lalu kami saling tersenyum untuk menghadapi hari baru
bersama dan selamanya. So, Believed about your dream..Keep Husnudan to
Allah..’n Keep spirit and smile!^^
^The
End^
(Mohon doa nya teman2,agar cerpen saya ini bisa menang di audisi..hehe,walau msh bs dikatakan penulis pemula dan baru nyoba2...makasiihh...Suksess utk semuanya,Tetep Senyum dan Semangat ya!^^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar