Silent Killer,dicegah atau dibiarkan?
Indonesia
adalah negara memiliki keragaman, baik keragaman budayanya, ciri khasnya, agamanya,
adat istiadatnya, bahasanya, dan lain-lain. Kini, Indonesia makin berkembang
karena majunya teknologi, industri yg sudah merata, kesehatan yang memadai.
Menilik tentang kesehatan, memang untuk negara Indonesia, untuk kesehatannya
bisa dikatakan “makmur”. Mengapa? Telah diberlakukan
jamkesmas/jampersal/jaminan pelayanan kesehatan gratis bagi yang kurang mampu,
klinik masuk desa, pengobatan gratis. Namun ini tidak membuat semua masyarakat
Indonesia terjamin kesehatannya, tergantung dari pola hidup setiap individu.
Kini adalah
zaman globalisasi, segalanya “bebas”,negara bebas untuk keluar masuk barang
baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sekarang kultur Indonesia juga sudah
sebagian mencontoh budaya barat, seperti cara berpakaian, bergaya, sampai
makanannya yang dinamakan ‘fast food’.
Sehingga
masyarakat kini sering mengonsumsi makanan fast food yang sering tersaji, tidak
hanya di restorang atau food court tapi di emper-emper toko telah menyediakan
makanan siap saji tersebut seperti burger, hotdog, pizza,dll. Pola makan yang
mementingkan cepat dan enak tersebut ternyata juga memiliki dampak resiko jika
berlebihan dalam mengonsumsinya, seperti terjadinya obesitas atau berat badan
yang berlebihan.
Dan tahukah anda, apa yang dimaksud dengan
hipertensi,penyebab,gejala dan pencegahannya??
Menurut American
Society of Hypertension (ASH), Hipertensi adalah suatu sindrom atau
kumpulan gejala kardovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain
dan saling berhubungan (Sani,2008). Hipertensi adalah suatu gangguan pembuluh
darah yang mengakinatkan supali oksigen dan nutrisi, yang dihambat darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Tubuh akan bereaksi lapar,
yang mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Bila kondisi berlangsung lama dan menetap timbullah gejala, yang
disebut penyakit tekanan darah tinggi (Vitahealth,2005).
Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja,
baik muda maupun tua dan merupakan salah satu penyakit paling mematikan
sedunia. Sebanyak 1 milyar orang di dunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita
penyakit ini. Bahkan jumlah penderita hipertensi akan meningkat menjadi 1,6
milyar menjelang tahun 2025.
Menurut WHO, tekanan darah dianggap normal bila sistoliknya
120-140 mmHg dan diastoliknya 80-90 mmHG, sedangkan untuk hipertensi bisa lebih
dari 140/90 mmHg dan diantara nilai tersebut bisa dikatakan normal
tinggi.Batasan ini berlaku bagi orang dewasa di atas 18 tahun. (Sani,2008)
Sedangkan WHO-ISH
(International of Hypetension) pada tahun 1999 mengeluarkan paduan
klasifikasi hipertensi seperti yang tercantum dalam tabel sebagai berikut:
Kategori
|
Sistolik (mmHg)
|
Diastolik (mmHg)
|
Tekanan
Darah Optimal
|
<120
|
<80
|
Tekanan
Darah Normal
|
120-129
|
80-84
|
Tekanan Darah Normal Tinggi
|
130-139
|
85-89
|
Hipertensi
Ringan
|
140-159
|
90-99
|
Hipertensi
Sedang
|
160-179
|
100-109
|
Hipertensi
Tinggi
|
>180
|
>110
|
Apa saja sih penyebab hipertensi ini?
Berdasarkan penyebab hipertensi, dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1.
Hipertensi
Primer
Hipertensi ini bisa diartikan
Hipertensi yang tidak disebabkan gangguan dan fungsi organ seperti ginjal dan
jantung. Hiperetnsi ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yaitu:
·
Pola
Hidup yang tidak sehat dan seimbang
·
Faktor
Genetik/keturunan
·
Aktivitas
yang rendah/kurang bergerak dan jarang berolahraga
·
Obesitas/Kegemukan
·
Kebiasaan
merokok, mengkonsumsi alkohol dan kafein
·
Sebagian
besar disebabkan oleh faktor stress karena stress cenderung dapat menaikkan
tekanan darah sementara waktu
2.
Hipertensi
Sekunder
Hipertensi yang disebabkan oleh
gangguan dan fungsi organ yaitu:
·
Adanya
gangguan pada organ jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan meningkatnya
tekanan darah
·
Gangguan
ginjal,diabetes,endokrin,kekakuan pada aorta
·
Feokromositoma
yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin
(adrenalin) atau norepinefrin (nonadrenalin)
·
Kelainan
Hormonal
Sebenarnya
para penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun beberapa gejala
dapat terjadi secara bersamaan dengan hipertensi, dalam hal ini gejala yang
dimaksud seperti sakit kepala, perdarahan dari hidung (mimisan), pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan. Walaupun ini tidak bisa menjadi patokan karena orang
normal pun dapat mengalami gejala seperti ini. Yang pasti, untuk gejala bagi
para penderita hipertensi yang sudah kronis dan berat diantaranya seperti sakit
kepala,mual,muntah,sesak nafas dan gelisah. Gejala lainnya pandangan mata kabur
karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal. Terkadang
penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut sebagai ensefalopati hipertensi
yang menyebabkan perlu penanganan segera.
Studi ilmiah yang menguatkan argumen bahwa Indonesia
sangatlah besar untuk angka hipertensi, seperti menurut data Riskesdas,2007
bahwa angka prevalensi hipertensi tertinggi didapatkan oleh Provinsi Kalimantan
Selatan (35,0%) dan yang terendah adalah Papua Barat (17,6%) dan untuk Jawa
Tengah sendiri sekitar (33 %). Data ini baru berdasarkan pengukuran, tanpa
kasus yang sedang minum obat hipertensi.
Memang hipertensi bisa diobati, tetapi obat tidak akan
efektif bila tidak diiringi dengan pola hidup sehat, yaitu makan rendah lemak,
rendah garam, tinggi serat, berolahraga teratur,dan berhenti merokok!
Mari kita dukung Hari Hipertensi Sedunia , Sayangi jantung
dan diri anda, We want, We can,Salam Sehat! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar