Rabu, 18 April 2012

Karya Ilmiah pertamaku "Silent Killer"


Silent Killer,dicegah atau dibiarkan?


                        Indonesia adalah negara memiliki keragaman, baik keragaman budayanya, ciri khasnya, agamanya, adat istiadatnya, bahasanya, dan lain-lain. Kini, Indonesia makin berkembang karena majunya teknologi, industri yg sudah merata, kesehatan yang memadai. Menilik tentang kesehatan, memang untuk negara Indonesia, untuk kesehatannya bisa dikatakan “makmur”. Mengapa? Telah diberlakukan jamkesmas/jampersal/jaminan pelayanan kesehatan gratis bagi yang kurang mampu, klinik masuk desa, pengobatan gratis. Namun ini tidak membuat semua masyarakat Indonesia terjamin kesehatannya, tergantung dari pola hidup setiap individu.
Kini adalah zaman globalisasi, segalanya “bebas”,negara bebas untuk keluar masuk barang baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sekarang kultur Indonesia juga sudah sebagian mencontoh budaya barat, seperti cara berpakaian, bergaya, sampai makanannya yang dinamakan ‘fast food’.
Sehingga masyarakat kini sering mengonsumsi makanan fast food yang sering tersaji, tidak hanya di restorang atau food court tapi di emper-emper toko telah menyediakan makanan siap saji tersebut seperti burger, hotdog, pizza,dll. Pola makan yang mementingkan cepat dan enak tersebut ternyata juga memiliki dampak resiko jika berlebihan dalam mengonsumsinya, seperti terjadinya obesitas atau berat badan yang berlebihan. 
 
Dan tahukah anda, apa yang dimaksud dengan hipertensi,penyebab,gejala dan pencegahannya??
Menurut American Society of Hypertension (ASH), Hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain dan saling berhubungan (Sani,2008). Hipertensi adalah suatu gangguan pembuluh darah yang mengakinatkan supali oksigen dan nutrisi, yang dihambat darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Tubuh akan bereaksi lapar, yang mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila kondisi berlangsung lama dan menetap timbullah gejala, yang disebut penyakit tekanan darah tinggi (Vitahealth,2005).
Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik muda maupun tua dan merupakan salah satu penyakit paling mematikan sedunia. Sebanyak 1 milyar orang di dunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita penyakit ini. Bahkan jumlah penderita hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 milyar menjelang tahun 2025.
Menurut WHO, tekanan darah dianggap normal bila sistoliknya 120-140 mmHg dan diastoliknya 80-90 mmHG, sedangkan untuk hipertensi bisa lebih dari 140/90 mmHg dan diantara nilai tersebut bisa dikatakan normal tinggi.Batasan ini berlaku bagi orang dewasa di atas 18 tahun. (Sani,2008)
Sedangkan WHO-ISH (International of Hypetension) pada tahun 1999 mengeluarkan paduan klasifikasi hipertensi seperti yang tercantum dalam tabel sebagai berikut:
Kategori
Sistolik (mmHg)
Diastolik (mmHg)
Tekanan Darah Optimal
<120
<80
Tekanan Darah Normal
120-129
80-84
Tekanan  Darah Normal Tinggi
130-139
85-89
Hipertensi Ringan
140-159
90-99
Hipertensi Sedang
160-179
100-109
Hipertensi Tinggi
>180
>110
Apa saja sih penyebab hipertensi ini?
 
Berdasarkan penyebab hipertensi, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.        Hipertensi Primer
Hipertensi ini bisa diartikan Hipertensi yang tidak disebabkan gangguan dan fungsi organ seperti ginjal dan jantung. Hiperetnsi ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yaitu:
·          Pola Hidup yang tidak sehat dan seimbang
·          Faktor Genetik/keturunan
·          Aktivitas yang rendah/kurang bergerak dan jarang berolahraga
·          Obesitas/Kegemukan
·          Kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol dan kafein
·          Sebagian besar disebabkan oleh faktor stress karena stress cenderung dapat menaikkan tekanan darah sementara waktu
2.        Hipertensi Sekunder
Hipertensi yang disebabkan oleh gangguan dan fungsi organ yaitu:
·          Adanya gangguan pada organ jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan meningkatnya tekanan darah
·          Gangguan ginjal,diabetes,endokrin,kekakuan pada aorta
·          Feokromositoma yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (nonadrenalin)
·          Kelainan Hormonal

                        Sebenarnya para penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun beberapa gejala dapat terjadi secara bersamaan dengan hipertensi, dalam hal ini gejala yang dimaksud seperti sakit kepala, perdarahan dari hidung (mimisan), pusing, wajah kemerahan dan kelelahan. Walaupun ini tidak bisa menjadi patokan karena orang normal pun dapat mengalami gejala seperti ini. Yang pasti, untuk gejala bagi para penderita hipertensi yang sudah kronis dan berat diantaranya seperti sakit kepala,mual,muntah,sesak nafas dan gelisah. Gejala lainnya pandangan mata kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal. Terkadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut sebagai ensefalopati hipertensi yang menyebabkan perlu penanganan segera.
Studi ilmiah yang menguatkan argumen bahwa Indonesia sangatlah besar untuk angka hipertensi, seperti menurut data Riskesdas,2007 bahwa angka prevalensi hipertensi tertinggi didapatkan oleh Provinsi Kalimantan Selatan (35,0%) dan yang terendah adalah Papua Barat (17,6%) dan untuk Jawa Tengah sendiri sekitar (33 %). Data ini baru berdasarkan pengukuran, tanpa kasus yang sedang minum obat hipertensi.
Memang hipertensi bisa diobati, tetapi obat tidak akan efektif bila tidak diiringi dengan pola hidup sehat, yaitu makan rendah lemak, rendah garam, tinggi serat, berolahraga teratur,dan berhenti merokok!
Mari kita dukung Hari Hipertensi Sedunia , Sayangi jantung dan diri anda, We want, We can,Salam Sehat! :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar