Assalamu’alaikum, Wr,
Wb…
Hallo gaesss, Apa
Kabar? Lama sudah aku vakum tidak membuka blog, maklum admin dulu lagi dilanda
kegalauan yang besar (Apa sih…maksudnya lagi ujian, hehe). Aku sudah lupa kapan
bisa mengunjungi tempat curhatku ini,hehe..
Alhamdulillahirrobil’alamiin,
atas support keluarga dan temen-temen sekalian, akhirnya setelah menjalani 3,5
tahun kuliah preklinik dan 2 tahun koas klinik, tanggal 22 Juni 2017 merupakan
momentum besar, it’s my officialy as Doctor (MD). MasyaAllah, tanpa izin Allah
SWT, doa ibu bapak dan keikhlasan doa dan support temen-temen aku tak bisa
seperti ini (bingung nih, gak ngerti mau nulis apa, maklum lama gak curhat
disini,hehe)
Disini aku mau cerita
singkat pengalaman perjuanganku sampai step sekarang ini yang penuh dengan
derai air mata hingga jatuh sakit (alay deh aku, tapi ciyussan..) Ini baru Part
1 ya gaess, karena bakal ada cerita lagi bersambung tentang kisahku seterusnya
setelah disumpah,hehe.
Berawal dari akhir masa koasku yang berakhir
bulan Desember 2016, aku bersyukur bisa menyelesaikan semua stase, tapi masih
ada 1 stase yang membuatku tertunda. Aku jelaskan sedikit ya, agar bisa
disumpah jadi Dokter, kudu melaksanakan kewajiban tugas akhir yaitu UKMPPD
(Ujian Kompetensi Pendidikan Profesi Dokter, dah benar belum ya
kepanjangannya,hhe kadang lupa^^) UKMPPD Dibagi menjadi 4 kali atau 4 batch
yang jaraknya per 3 bulan sekali diadakan. Kebetulan aku dapat batch 2 karena
batch 1 aku masih ada tanggungan ujian stase anastesi.
Lumayan melelahkan juga
menanti ujian 1 stase ini, kami ber-6 orang harus bersabar menanti
berbulan-bulan. Hikmahnya sih kami bisa jalan-jalan bareng ke Jogja dan jadi
foodhunter, hehe. Teman-teman lainnya yang sudah resmi bulan Desember 2016 selesai
ujian semua stase, kami baru selesai bulan maret 2017 kalau tidak salah.
Lagi-lagi kami berusaha tegar, mungkin ada keindahan di balik semua ini.
Walaupun aku ikut ujian batch 2 bulan Mei, aku masih tetap ikut bimbel
kelompokan saat itu. Setiap hari pulang pergi Klaten Solo dan paling lambat
pulang dari kampus jam 10 malam, begitu melelahkan memang. Entah kenapa aku
masih belum bisa ‘nyanthol’ ilmu-ilmunya, dan fix aku tidak bisa didaftarkan
ujian di batch 1.
And finally,,hello
batch 2!! Wah kali ini, aku agak takut-takut gimana, kurang kepercayaan diri
karena benar-benar harus belajar sendiri tanpa bimbel saat itu. Paling banyak
pada takut dengan ujian CBT (Computer Based Test) karena banyak tidak
meluluskan. Alhamdulillah, masih ada kelompok kecil yang beranggotakan 4 orang
dan tentor dari kaka tingkat yang sudah lulus di batch 1. Meski ada kelompok
kecil, kami hanya beberapa kali bertatap muka untuk membahas soal bersama-sama
hingga mengantarkan kami bisa didaftarkan kampus untuk ujian. Di kampus aku,
ada namanya syarat cut off point nilai 66 untuk bisa didaftarkan ujian. Masih
ingat betul nilaiku saat itu dari jelek banget sampai naik ke puncak. Malu
sebenarnya mau bilang disini, tapi semoga bisa menginspirasi beberapa teman
yang sedang membaca tulisanku ini,hehe. Ujian kampus ada 5 kali ujian, ujian 1
skor 56,5; ujian 2 skor 57; ujian 3 skor 64; ujian 4 skor 63,5; ujian 5 skor
73. Saat ujian 4 ini penuh drama sekali, aku syok karena nilaiku yang awalnya
meningkat terus, jadi turun sedikit. Sampai keluar dari ruangan, langsung
tumpah semua air mataku. Sesak sekali dada ini aku tak bisa mengerjakan soal
yang mungkin banyak membuat temen-temen lolos. Langsung aku konsul dengan dosen
pengampuku, Beliau bilang agar aku lebih semangat lagi untuk melewati cut off
point. Setelah itu, aku langsung menelepon orang tua untuk memohon maaf atas
semua kesalahan yang aku lakukan pada beliau. Aku sadar sering aku mengecewakan beliau, karena jika
kita tidak dapat restu ortu atau menyakiti hati beliau, apapun yang kita
kerjakan gak bakal berjalan lancer, karena Ridho Orang Tua juga Ridho Allah.
Mungkin gak sampai 1 minggu, hanya 3-4 hari kemudian aku ujian yang ke-5 dan
akhirnya bisa mendapatkan nilai di atas cut off point. Lagi-lagi pecah air
mataku, kali ini pecahnya di ruangan ujian (karena temen-temen yang lain banyak
yang nangis juga, jadi ada temannya, hehe)
3 minggu berselang
setelah ujian penyaringan kampus, kami dapat belajar memaksimalkan diri lagi.
Ada teman-temenku kebanyakan mengikuti bimbel di luar, sebut saja bimbel P.
Lagi-lagi badanku mulai gak karuan dengan cara belajarku (bisa-bisa jadi
sindrom cemas menyeluruh). Sampai aku
cari temen yang bisa aku ajak belajar bareng. Kelompok kecilku sudah mulai
kurang aktif karena ada sebagian yang bimbel, akhirnya aku kumpulin
sahabat-sahabatku Cuma bertiga saja, dan hanya sehari kami kumpul belajar
bersama, sisanya lagi-lagi belajar sendirian (apalah aku jika aku hanya
sendirian T_T)
H-1 ujian CBT, saking
kerasnya aku memeras diri,hari ini ada briefing ujian dan semua peserta harus
dating tepat waktu. Jika tidak bisa dating, bakal gak bisa ikut ujian. Briefing
diselenggarakan pukul 09.00 di kampusku FK UMS. Pagi pukul 05.00 setelah
subuhan, aku masih saja tiduran sambil baca-baca buku, tiba-tiba badan rasanya
kedinginan dan gemetaran. Karena cuaca di rumahku memang selalu dingin saat
pagi, aku gak begitu peduliin. Setelah mandi pagi, entah kenapa badan semakin
gemetaran dan menjadi demam, aku gak bisa lepas untuk memeluk diriku sendiri.
Ibuku yang sebelumnya gak begitu memahami keadaanku, langsung beliau
mendekatiku dan beliau mengkhawatirkan diriku. Bersama budhe, beliau memberiku
selimut tebal ditumpuk di atas badanku yang kedinginan, aku Cuma bisa gemetaran
dan susah untuk membuka mata. Mengetahui gerakanku yang aneh ini, ibuku
memutuskan untuk menelepon bapakku yang masih di kantornya. Sungguh keadaanku
saat itu gak karuan, hingga akhirnya aku berangkat diantar ibu bapakku. Sampai
di kampus, Alhamdulillah aku tidak telat, tetapi badanku rasanya loyo. Setelah
selesai briefing, di perjalanan pulang, posisiku masih tiduran di mobil,
tiba-tiba…Brakkk!!! Ada mobil arah berlawanan yang melaju kencang menabrak
samping mobil bapakku dan spion bapakku hamper mau lepas dan kacanya pecah. Aku
lalu terbangun seketika dari tidurku, kejadian itu berjalan begitu cepat.
Posisi hamper mau masuk jumatan, bapakku tidak mempedulikan mobil itu lagi lalu
ngebut untuk ke masjid terdekat. Sesampainya di masjid, tiba-tiba ada mobil
yang tadi menabrak bapakku dan ada bapak-bapak mencegat kami. Dengan logat
keras dan tampangnya yang sombong, dia memaki-maki bapakku, seakan-akan dia
yang benar. Ibukku yang posisi saat itu duduk di depan bersama bapak, beliau
tidak bisa terima bapakku dimaki-maki. Ternyata usut punya usut, dia seorang
oknum pensiunan militer, mungkin dia merasa kalau dia berkuasa. Faktanya,
posisi mobilnya melaju kencang sekali hingga menabrak mobil bapakku. Perdebatan
ini ditonton oleh para jamaah masjid
yang akan jumaatan dan hingga adzan pun masih belum selesai. Orang itu terus
mengejar bapakku agar mengakui kesalahan, padahal dianya yang salah. Aku yang
dari tadi masih sakit, gak kuat hingga menangis di depan mereka. Ibuku terus
berusaha memberhentikan situasi ini karena sudah hamper selesai khutbah
jumatnya, Alhamdulillah bisa diberhentikan. Orang itu tak berhenti sampai sini,
setelah jumatan dia ke rumahku dan masih saja menyalahkan bapak. Karena dia
tamu, aku hidangkan minuman untuknya,istrinya dan anaknya, dan mengecewakan
minumanku masih utuh dan gak ada menghargai sama sekali. Sungguh hari ini cobaan
begitu berat dan membuat repot orang tua serta ada kejadian seperti ini. Dalam
hatiku, aku selalu berdoa pada Allah agar dimudahkan jalan ujianku besok.
Alhamdulillah, CBT dan
OSCE berjalan dengan lancer saat hari H. Yang tak kusangka juga, aku dapat
kasus-kasus ujian OSCE yang mudah saat itu. Semua ini adalah pertolongan Allah
It’s time, aku dapat
kabar kalau tanggal 20 Juni 2017 merupakan hari pengumuman ujianku. Hari
sebelumnya, lagi-lagi badanku gak karuan, makan Cuma bisa masuk sedikit, perut
rasanya mules terus, apakah ini namanya cemas menyeluruh? Ah, entahlah.
Ditunggu-tunggu sampai malam pun belum ada kabar, aku Cuma bisa pasrah
akhirnya. Tanggal 22 Juni 2017, siangnya keluargaku ada agenda bertandang ke
rumah asal ibuku di Salatiga, hape pasti selalu bawa donk, tiba-tiba ada
notifikasi line ku, ada info line official tertentu bilang kalau sudah ada
pengumuman dan linknya terlampir. Saat aku buka entah kenapa belum bisa, lalu
aku membuka grup telegram angkatan batch 2, dan ada temenku yang kasih
pengumuman kelulusan. Saat aku unduh file nya, lalu aku buka file nya dan aku
search namaku dan ada namaku disana,MasyaAllah. Lagi-lagi pecah air mata di
dalam mobil, tanganku gemetaran, orang tuaku juga ikut nangis dan bapakku juga
yang posisi lagi menyetir mobil. MasyaAllah, bersyukur sekali sungguh
keberkahan ramadhan setelah kesabaran, penantian panjang, jerih payah, tangisan
perjuangan,Allah SWT mengabulkan doa-doaku dan doa-doa orang
tuaku,Alhamdulillah…Officially,Doctor (MD)!! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar